Senin, 13 Februari 2012

PPGD

PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT
(PPGD)

I.    PENDAHULUAN
A.    Umum
Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) adalah suatu pertolongan pada suatu kecelakaan dan bersifat mendadak atau memaksa yaitu pemberian pertolongan, perawatan, dan pengobatan untuk waktu yang singkat, sementara sehingga penolong dapat memberikan pencegahan sbb :
1.    Mencegah maut, jika terdapat tanda-tanda maut sudah adah.
2.    Mencegah cacat
3.    Mencegah infeksi
4.    Meringankan rasa sakit
B.    Maksud dan tujuan
Pada waktu terjadi kecelakaan agar kita dapat merencanakan pertolongan yang akan diberikan dengan baik terhadap korban kecelakaan yang bertujuan agar kita setiap akan memberikan pertolongan pada korban kecelakaan dapat bersikap tenang, cekatan, cepat dan tepat.
C.    Ruang lingkup
Ruang lingkup dari pembuat buku ini meliputi :
a)    Pedoman untuk penolong
b)    Tentang gangguan umum
c)    Pernapasan buatan
d)    Perdarahan
e)    L u k a
f)    Patah tulang

II.    SISTEMATIKA
I.    Pendahuluan
II.    Sistematika
III.    Pembahasan
IV.    Penutup

III.    PEMBAHASAN
A.    Pedoman untuk penolong
1.    Pada waktu akan memberikan pertolongan terhadap korban kecelakaan yang perlu dilakukan oleh penolong adalah sbb :
a)    Bersikap tenang
b)    Perhatikan keadaan disekitar tempat kejadian antara lain :
-    Tempat kecelakaan
-    Penyebab kecelakaan
-    Keadaan cuaca, dll.
c)    Perhatikan keadaan korban atau penderita
-    Apakah penderita pingsan
-    Apakah ada perdarahan atau luka
-    Apakah ada patah tulang
-    Apakah penderita merasa sangat sakit.
d)    Rencanakan tindakan pertolongan dengan berdasarkan tujuan pokok PPGD sbb :
-    hindarkan korban dari bahaya maut
-    hindarkan korban dari cacat atau kehilangan salah satu anggota badan.
-    jauhkan atau rawatlah shock
-    hentikan perdarahan
-    hindarkan infeksi
-    bawalah korban secepatnya ke Rumah Sakit terdekat.
2.    Pada korban yang meninggal seketika saat terjadi kecelakaan perlu :
a)    Memberitahukan kepada Polisi
b)    Rawatlah jenazah seperlunya sampai Polisi datang.
3.    Setelah selesai memberikan pertolongan mengisi Kartu Luka (Triage)
-    Keterangan luka : - Luka ringan = warna hijau
-    Darurat tidak gawat = warna kuning
-    Gawat darurat = warna merah
-    Gawat tidak darurat = warna putih
-    Meninggal = warna hitam.
B.    Gangguan Umum
Macamnya gangguan yang dapat membawa bahaya maut adalah :
1.    Lena (collaps)
2.    Shock (gugat)
3.    Pingsan
4.    Mati suri.

1.    Lena (collaps) :
Gejalah .............
a.    Gejala subyektif :
-    Pusing
-    Telinga berdenging
-    Mual
-    Mata berkunang-kunang
-    Merasa lemas
b.    Gejala obyektif :
-    Keluar keringat dingin
-    Pucat
-    Denyut nadi lemah
Sebab : Karena peredaran darah ke otak berkurang
Misalnya karena :
-    emosi hebat
-    rasa nyeri hebat
-    berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar.
-    keadaan lemah setelah menderita sakit
-    terlalu banyak mengeluarkan tenaga, keringat dan letih dalam keadaan perut kosong.
Pertolongannya :
1.    Tidurkan korban terlentang dengan posisi kepala rata dengan badan.
2.    Longgarkan pakaiannya
3.    Usahakan agar korban dapat menghirup udara segar
4.    Beri selimut agar badannya menjadi hangat kembali
5.    Apabilah penderita sudah menjadi lebih sadar, beri minum kopi atau teh hangat.
2.    Shock (gugat)
Gugat adalah suatu keadaan yang timbul karena jumlah darah yang
beredar didalam pembuluh-pembuluh darah sangat berkurang.
Penyebabnya adalah karena :
-    Perdarahan keluar maupun kedalam
-    Luka bakar yang luas menyebabkan cairan darah merembes keluar dari pembuluh-pembuluh darah.
Gejalahnya :
Shock sebenarnya adalah lanjutan dari lena maka tanda-tandanya :
-    Penderita merasa mual, lemas, mata berkunag-kunang
-    Penderita pucat dan dingin
-    Keringat dingin nampak pada kening.
-    Denyut nadi lemah
-    Pernafasan cepat dan dangkal
-    Bila keadaan tambah lanjut penderita menjadi pingsan.
Pertolongannya :
1)    Penderita dibaringkan dengan posisi kepala lebih rendah dari pada kaki (kecuali ada luka dikepalanya)
2)    Tenangkan penderita
3)    Hentikan perdarahan bila ada
4)    Longgarkan pakaian
5)    Jaga korban agar selalu hangat tubuhnya.
6)    Segera hubungi dokter.
3.    Pingsan
Pingsan ialah dikarenakan fungsi dari pada otak terganggu sedemikian
hingga penderita tidak sadarkan diri.
Penyebabnya :
1.    Kekurangan zat asam didalam darah misalnya karena kelelap didalam air.
2.    Kerusakan pada otak : - karena pukulan/ benturan benda keras pada kepala.
-    perdarahan di otak.
-    gegar otak.
3.    Keracunan makanan atau obat-obatan.
4.    Terlampau kepanasan atau kedinginan.
5.    Kehilangan banyak darah.
6.    Terkena aliran listrik, dll.
Gejala-gejalanya :
1.    Penderita tidak respon apabila ditanya maupun dan tidak reaksi terhadap rangsangan (dicubit, ditusuk)
2.    Biasanya penderita terbaring tidak bergerak, akan tetapi terkadang penderita tampak sangat gelisah
3.    Pernafasan ada, denyuk nadi dapat teraba.
Pertolongannya :
1.    Baringkan penderita ditempat teduh dan tenang tanpa bantal dengan udara segar.
2.    Apabila mukanya merah kepalanya ditinggikan.
3.    Posisi kepala hendaknya dimiringkan supaya penderita kalau muntah tidak terhambat dan lidahnya tidak tersurut kebelakang agar pernafasannya tidak terhalang.
4.    Keluarkan dari mulut bila ada makan atau gigi palsu.
5.    Pakaian dilonggarkan.
6.    Beri selimut agar penderita tetap hangat.
7.    Jangan berikan makanan atau minuman pada orang pingsan.
8.    Jangan sekali-kali orang yang pingsan dalam keadaan gelisah ditinggal sendiri.
Pingsan yang disebabkan karena penyakit yang disertai panas tinggi pada anak-anak.
Gejala-gejalanya :
1.    Gigi atas dan bawah bergeseran
2.    Ujung mulut tertarik tarik kearah pipi
3.    Mata terbalik (berputar) keatas
4.    Kejang gerak
5.    Warna muka membiru
6.    Suhu tinggi
7.    Setelah kejang gejang kesadaran menurun.
Pertolongannya :
1.    Agar tidak tergigit, letakkan benda dari samping mulut diantara rahangnya
2.    Lepaskan pakaian yang mengikat
3.    Kompres dengan es dikepala dan membungkus badan anak dengan kain lembab atau dingin
4.    Penyakit ayan (epilepsy, gila babi)
Ayan adalah suatu penyakit pada otak sejak usia anak-anak
Gejala-gejalanya :
1.    Penderita terjatuh tidak sadar dimana saja dan diam sebentar
2.    Segala otot tubuhnya mulai kejang-kejang
3.    Giginya gemertak, mulutnya berbusa dan lidahnya dapat tergigit
4.    Setelah beberapa lama kejang berangsur-angsur berkurang dan diakhiri dengan tidur nyenyak
5.    Setelah bangun dari tidur penderita tidak ingat apa yang terjadi pada dirinya.
Pertolongannya :
1.    Pindahkan penderita ke tempat yang aman dan baringkan sedapatnya diatas kasur
2.    Pakaian dikendorkan
3.    Miringkan kepalanya kesamping
4.    Masukkan gulungan kain diatas giginya agar lidahnya tidak tergigit
5.    Tegangan serta pukulan lengan/ kaki jangan ditahan secara paksa
6.    Biarkan penderita tidur setelah kejang-kejang
5.    Mati suri.
Mati suri adalah suatu keadaan gawat antara pingsan dan mati, nafas penderita tidak nampak dan denyut nadi tidak teraba. Biji mata melebar dan tidak menyempit dalam penyinaran, mukanya pucat agak kebiru- biruan.
Sebab-sebabnya :
1.    Korban tidak dapat bernafas (paru-paru tak mendapatkan zat asam), karena : tenggelam, tercekik, jalan nafas tersumbat, dll.
2.    Menghirup udara (gas) beracun
3.    Terkena aliran listrik atau disambar petir.
Pertolongannya :
1.    Tidurkan korban terlentang dengan posisi kepala rata dengan badan.
2.    Longgarkan pakaiannya
3.    Keluarkan benda yang dapat menyumbat pernafasan dari mulut korban
4.    Berikan nafas buatan
5.    Segera hubungi dokter..
6.    Maut (mati)
Pengertian : seseorang baru boleh dikatakan mati apabila telah timbul tanda-tanda lebam mayat dan kaku mayat dibadannya.

C.    PERNAPASAN BUATAN (RESUSITASI)
Pernapasan buatan adalah suatu usaha mencoba agar paru-paru dapat bekerja kembali dengan cara mengembangkan dan mengempiskan paru-paru korban, bila orang dalam keadaan tidak sadar harus segera diketahui apakah ada gangguan fungsi pernapasan dan jantung, dengan cara :
1.    Memperhatikan gerakan dada korban .
2.    Merasakan hembusan napas dengan menggunakan punggung tangan atau pipi kita pada mulut atau hidung si korban.
3.    Untuk jantung meraba denyut nadi karotis pada leher sebelah kanan/ kiri
4.    Menempelkan telinga kita pada dada korban.
Bila ada gangguan pernapasan dan fungsi jantung, maka waktu kita ada 4-6 menit untuk memperbaiki fungsi pernapasan dan jantung, bila lebih dari 6 menit maka sudah terjadi kerusakan pada otak, maka segera lakukan tindakan pernapasan buatan atau resusitasi.
Ada beberapa istilah yaitu :
-    CPR : Cardio Pulmunair Resusitasi
-    RKP : Resusitasi Kardio Pulmunair
-    RJP : Resusitasi Jantung Paru
Artinya : mengembalikan fungsi jantung dan paru-paru sesuai fungsinya.
Pertolongannya :
Untuk pelaksanaan resusitasi kita gunakan rumus :
A : Airway (bebaskan jalan napas)
B : Breathing (napas buatan)
C : Circulation (peredaran darah)

A.    Airway (Bebaskan jalan napas)
-    Posisi leher dan kepala korban tidak boleh lurus (depleksi) karena lidah
-    akan tersurut kebelakang menutup jalan napas.
-    Posisi leher dan kepala korban harus tengadah (pleksi) sehingga jalan napas
-    akan terbuka.
-    Keluarkan bila ada benda asing dari rongga mulut.

Lihat gambar 1.

B.    Breathing (Napas buatan)
Untuk melaksanakan napas buatan bisa dengan dua cara yaitu :
-    Dari mulut ke mulut (mouth to mouth respiration)
-    Dari mulut ke hidung (mouth to nose respiration)
Napas buatan pertama kita berikan 3-5 kali tiupan, kemudian kita raba denyut nadi karotis pada leher korban jika teraba denyut nadinya maka kita lanjutkan napas buatan 10-20 kali/ menit. Bila tidak teraba denyut nadinya segera kita lakukan resusitasi kombinasi/ Resusitasi Kardio Paru (RKP). Lihat gambar 2.

C.    Peredaran darah (Circulation)
Untuk melaksanakan pijat jantung ialah ; letakkan 3 jari keatas dari xiphoid process/ ulu hati, pijat jantung kita lakuka 60-80 x/ menit.
Resusitasi Kardio Paru (RKP) :
Dilakukan oleh ;- 1 orang penolong adalah = 2 :  15
                           - 2 orang penolong adalah = 1 :   5
(B) (C)
Sampai kapan kita melaksanakan RKP ?
Sampai ada tanda-tanda kehidupan atau kematian
Lihat gambar 3.











Mengunci kedua tangan            Ulangi Siklus












Melakukan kompresi dada         Memeriksa denyut nadi karotis












Memberikan nafas buatan            Ulangi Siklus








Gbr3


























































D.    PERDARAHAN
Fungsi darah dalam tubuh adalah sebagai alat transportasi oxigen keseluruh tubuh, karena jaringan tubuh manusia membutuhkan oxigen. Oleh sebab itu bila tubuh seseorang mengalami perdarahan yang berlebihan, akan membahayakan jiwa si penderita bahkan bisa menyebabkan kematian.
Macamnya perdarahan dilihat dari jenis pembuluh darah sbb :
1.    Perdarahan pembuluh nadi (arterie)
2.    Perdarahan pembuluh darah balik (vena)
3.    Perdarahan pembuluh darah rambut (capiler)
Tanda-tanda perdarahan :
1.    Perdarahan pembuluh darah nadi :
a)    Darahnya memancar menurut denyut jantung
b)    Warnanya merah mudah karena mengandung zat asam
2.    Perdarahan pembuluh darah balik :
a)    Darah keluar tidak memancar
b)    Warnanya merah tua karena mengandung zat asam arang
3.    Perdarahan pembuluh darah rambut :
a)    Darah keluar seperti titik embun
b)    jenis ini tidak berbahaya.
Pertolongannya :
Menghentikan perdarahan dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1.    Pada tiap-tiap pertolongan perdarahan, sipenderita didudukkan atau ditidurkan tergantung dari hebat tidaknya perdarahan. Bagian luka diletakkan lebih tinggi dari jantung, dengan harapan tekanan darah dari jantung berkurang sehingga perdarahan berhenti.
2.    Tekan bagian luka dengan kasa steril atau saputangan yang bersih sampai aliran darah yang keluar berhenti kemudian pasang pembalut tekan.
3.    Untuk perdarahan yang hebat perlu dilakukan tekanan pada pembuluh nadi yaitu antara luka dan jantung pada tempat dimana pembuluh nadi melintasi tulang (lihat gb).
4.    Apabila tindakan pertolongan diatas juga belum berhasil menghentikan baru digunakan tourniquet (penasat darah ini adalah alternatif terakhir).
Yang harus diperhatikan jika menggunakan tourniquet ialah :
-    Memasang tourniquet antara luka dan jantung.
-    Tiap 10 menit tourniquet harus dikendorkan agar aliran darah kejaringan tetap terjaga (jika lama tidak dibuka dapat menjadi nakrose atau jaringan menjadi mati)
-    Harus dicatat jam berapa tourniquet dipasang dan dibuka.

E.    LUKA
Pengertian luka :
Yang dimaksud dengan luka adalah jaringan kulit yang terputus, robek, rusak karena suatu sebab, untuk itu kita kenal macamnya luka sbb;
1.    luka memar
2.    luka gores
3.    luka tusuk
4.    luka potong
5.    luka bacok
6.    luka tembak
7.    luka bakar, dll.
Dasar petolongan :
1.    Menghentikan perdarahan
2.    Mencegah infeksi
3.    Mencegah kerusakan lebih lanjut pada jaringan
4.    Menggunakan cara-cara yang mempercepat penyembuhan
Pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan :
-    menggunakan mercurhroom 2 %, jodium tinctuur 3,5 %
-    sulfa nilamit
-    luka ditutup dengan kasa steril.
-    perhatian jangan sekali-kali meletakkan kapas diatas luka.

Pertolongan :
1.    luka dikepala
Bersihkan bagian luka dan tutup dengan kasa steril
2.    luka didada terbuka, menembus paru-paru
-    Tidurkan penderita setengah duduk,
-    Bersihkan bagian luka
-    Tutup dengan pembalut tekan agar udara tidak masuk
-    Segera hubungi dokter.
3.    luka diperut
-    Tidurkan penderita seperempat duduk
-    Bersihkan bagian luka.
-    Lingkari dibagian luka dengan kain bersih agar isi perut yang keluar tidak tertekan bila diperban.
-    Penderita tidak boleh makan dan minum.
Luka bakar :
Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang disebabkan panas yaitu terjadinya persentuhan lama antara kulit dengan panas yang suhunya mencapai 60 ° keatas maka terjadilah luka bakar, ciri-cirinya :
1.    Pembakaran pada lapisan kulit ari (Stratumcorneum) tandanya : merah dan bengkak
2.    Pembakaran pada kulit ari tanda-tandanya : - melepuh berisi cairan.
3.    Pembakaran pada kulit jangat dan jaringan ikat tanda-tandanya : hitam atau menghangus.
Penyebabnya :
-    Api
-    Cairan/ uap/ benda panas
-    Bahan kimia
-    Sinar matahari
Pertolongannya :
1.    Hindarkan kekuatan dari bahan yang membakar
2.    Berikan obat sebangsa lemak
3.    berikan banyak minum
4.    Bawa ke Rumah Sakit

F.    PATAH TULANG
Pertolongan pada patah tulang adalah salah satu usaha untuk mencegah kerusakan atau kehilangan salah satu anggota badan bagi penderitanya.
Macam-macam patah tulang :
1.    Patah tulang terbuka, artinya tulang yang patah menonjol keluar menembus kulit yang langsung dapat berhubungan dengan udara.
2.    Patah tulang tertutup, artinya tulang yang patah hanya dibagian ujung tulang dan tidak sampai menembus kulit.
Gejala-gejalanyan :
1.    Penderita tidak dapat menggerakkan anggota badan yang patah
2.    Dibagian yang patah bengkak kebiruan dan sakit sekali bila tersentuh.
3.    Pada patah tulang terbuka kulit robek, ujung tulang yang patah menonjol keluar.
Penyebabnya :
-    Jatuh
-    Terpukul
-    Tertembak, dll.
Pertolongannya :
-    Pakaian yang menutup patah tulang tertutup tidak perlu dirobek
-    Pada patah tulang terbuka sebelum dilakukan pertolongan pakaian dibuka (dirobek) untuk memudahkan pembalutan.
-    Hentikan perdarahan dengan pembalut tekan
-    Bersihkan bagian yang luka dan tutup dengan kasa steril
-    Lakukan pembidaian
-    Segerah bawah ke Rumah Sakit.
Contoh :
Pertolongan pada patah tulang paha :
1.    Dibutuhkan dua buah bidai
-    Bidai bagian dalam panjangnya dari tumit sampai lipatan paha
-    Bidai bagian luar panjangnya dari tumit sampai ketiak.
2.    Yang diikat dengan mitela
-    Atas dan bawah bagian yang patah
-    Ikatan pada tumit (dengan lipatan 8)
-    Ikatan bagian betis
-    Ikatan bagian pinggang dan punggung
Patah tulang lengan bawah :
1.    Pasang bidai dari siku sampai telapak tangan
2.    Ikat antara luka dan telapak tangan
3.    Gendong dengan mitela.
Pembidaian
Tujuan pembidaian adalah untuk menghidari/ mencegah pergeseran/ pergerakan tulang yang patah.
1.    Bidai harus meliputi kedua sendi dari tulang yang patah
2.    Ikatan bidai tidak boleh terlalu keras atau kendor
3.    Jumlah ikatan harus cukup untuk menghidari/ mencegah pergeseran/ pergerakan tulang yang patah
IV.    Penutup
Makalah Penanggulangan Penderita Gawat Darurat ini dibuat dalam rangka penyediaan suatu pedoman bagi tim penolong dalam memberikan suatu usaha pertolongan pada suatu musibah kecelakaan bila diperlukan dalam waktu singkat, cepat dan bersifat darurat.
Adapun dalam pembuatan makalah ini mengacu pada Palang Merah Indonesia (PMI), dan semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya demi kemanusiaan.

DIKELUARKAN DI : Surabaya,
PADA TANGGAL : 18 September 2002
KANTOR SAR SURABAYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar